Tanamlah

Minggu, 26 Juni 2011

Aku tersentak ketika membuka salah satu blog temanku. Di dalamnya, dia menceritakan peristiwa paginya yang membuatnya seketika tersadarkan akan sesuatu karena sebuah pesan pagi. Pesan itu berbunyi seperti ini:

Sebuah cerita tentang seseorang yang baru bangun tidur di pagi hari dan merenungkan tentang kunci sukses dalam hidup ini ..
jendela kamar tidur berkata " bangun, lihatlah dunia "
langit2 kamar berpesan "Bercitacitalah setinggi mungkin"
jam dinding berdetak " Setiap menit itu berharga"
cermin pun menimpali " berkacalah, sebelum bertindak"
kalender meja lirih berbisik " Jgn tunda samapi besok apa yang bisa kamu kerjakan hari ini"
pintu berteriak " ayo, dorong yang keras & beranjaklah, mulailah hari !"
tp... yang wajib diperhatikan adalah pesan dari lantai kamarmu " wudhulah, basuhkan air diwajahmu , BERLUTUTLAH & BERDOA ... 

Sebuah pesan yang ternyata cukup membuatnya tersadar akan sesuatu. Sebuah pesan yang ternyata sangat melekat di hatinya sampai membuatnya tergerak untuk memposting peristiwanya.
Lantas, sebenarnya apa yang membuatku tersentak dan sesaat terbengong melihat blognya? Bukan
karena pesan itu sebenarnya. Cukup simpel, karena yang memberikan pesan pagi itu sebenarnya adalah aku. Pesan itu kuterima dari ketua keputrian Rohis di Fakultasku. Pesan yang hanya kulihat sepintas lalu ber oh sekedarnya dalam hati. Pesan yang menurutku memang cukup bagus namun biasa efeknya bagiku. Terlalu sering mendapatkan pesan motivasi seperti itu, kadang hatipun terasa bosan dan akhirnya pesan itu berlalu begitu saja. Padahal kalau dibaca lagi, pesan tersebut penuh arti dan teguran akan lalainya kita di pagi hari.
Saat menerima pesan itu, yang kulakukan akhirnya memilih temanku acak yang bukan merupakan teman organisasiku. Kurang lebih 5 (agak lupa berapa yang jelas hanya sedikit=D). Kupilih mereka acak dan kukirimkan pesan itu termasuk temanku yang memposting pesan tersebut di blog. Aku mengirimkan asal-asalan. Sebenarnya aku jarang memforward pesan motivasi ke orang-orang. Karena ya itu tadi. Karena terlalu sering mendapatkannya, entah mengapa tiba-tiba aku jadi bosan sendiri dengan sms motivasi. (Hal yang lumrahkan kalau bosan? Hehehe,, harusnya pesannya bisa lebih kreatif lagi. Hihi,, ngeles,, padahal pesannya cukup untuk membuat kita sadar dari lalai).
Tapi postingan temenku tersebut menyadarkanku akan satu hal. Aku tak pernah menyangka sebelumnya kalau temanku tersebut begitu terhenyak dengan pesan yang kukirim. Sampai memposting kembali pesan tersebut di blog. Padahal hanya sekedar sms motivasi biasa yang hanya terdiri dari beberapa karakter kata.
Mungkin intinya, tebarkanlah kebaikan walau hanya sekedar sms motivasi=D. Dari sekian sms kebaikan yang kita kirimkan, kita tak pernah tahu siapa yang paling tersadar akan sms yang kita kirim. Apesnya kalau yang menerima adalah orang sepertiku yang tiba-tiba merasa bosan dan menerimanya biasa saja. Hehehe, peace ^^’V. Tapi bersyukurlah ketika sms itu kuforward ke orang lain dan orang lain tersebut tiba-tiba menjadi sadar akan sesuatu. Pahalanyakan system MLM tho? Hehehe.
Teringat akan hadis berikut ini:
Rasulullah saw. Bersabda, “Bila hari kiamat tiba dan di tangan salah seorang dari kalian terdapat tunas pohon kurma, tanamlah!” (H.R Ahmad dalam musnadnya, III, 183)
Hadis yang cukup sering saya ingat. Bisa kita ambil artinya. Ketika hari kiamat tiba, langit terbelah, gunung meletus, bumi berguncang dengan hebatnya dan laut meledak sekalipun, ketika di tangan kita ada benih kebaikan, maka tanamlah! Meskipun kita mungkin tak melihat hasilnya.
 Kadang kita malas melakukan sebuah kebaikan ketika kita tak melihat hasil yang berarti dari apa yang kita lakukan tersebut. Kita akhirnya putus asa dan menyerah untuk tak melakukannya. Bisa berkaca pada pengalaman saya tadi. Jujur saja, saya awalnya begitu malas untuk memforward sms tersebut. Entah ada angin-angin dari mana hingga akhirnya saya tergerak untuk mengambil acak sedikit teman saya, dikirimkan pesan tersebut. Dan ternyata, satu di antaranya begitu tersadarkan olehnya. Memang, kita tak pernah tahu di antara calon kontak di handphone kita, mungkin ada yang sangat membutuhkan sms motivasi.
Kalau kembali pada hadist di atas tadi, implementasinya juga bisa pada harusnya kita bersikap optimis. Menanam tunas pohon kurma membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berbuah. Dalam hadist tersebut kita disuruh untuk menanamnya walau kiamat tiba. Kita tak akan bisa melihat hasilnya tentunya. Tak akan ada yang selamat dari kiamat. Jadi intinya, tanamlah tunas-tunas kebaikan walaupun harapan hasil buahnya tak terlihat. Teruslah berusaha dan bangkit meski kiamat tiba. Yang kita lakukan hanyalah berusaha, soal hasil itu urusan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Dan yang harus kita lakukan hanyalah memforward sms berisi pesan kebaikan untuk teman-teman kita. Hehehe. Walau kita tak melihat efek berartinya seperti apa=D.
Oh iya, Kebetulan juga nih lagi masa UAS khusus mahasiswa Brawijaya Malang, maka yang harus kita lakukan adalah berusaha untuk UAS nanti =D. BELAJAR YANG RAJIN!!! Soal hasil, urusan Allah SWT. Jangan menebar tunas contekan ke teman-teman ya dan jangan pula mencari tunas contekan ke teman-teman ^^,, Mari kita tanam benih kejujuran walau kita sering melihat apesnya anak yang jujur karena curangnya anak yang tak jujur. Karena yakinlah, soal hasil, itu urusan Allah SWT. Segala jerih payah kita pasti akan dinilai dan diberi ganjaran.
Terakhir nih, sekedar memberikan cuplikan dari syairnya Imam Syafi`I untuk yang sedang menghadapi UAS dan giatnya menuntut ilmu:
“Kuadukan kepada guruku Waki` tentang lemahnya daya ingatku, maka beliau memberiku petunjuk agar meninggalkan kedurhakaan. Beliau juga menyampaikan bahwa ilmu adalah nur (cahaya) sedang nur ilahi tidak di anugerahkan kepada pendurhaka.”
Oke untuk semua yang membaca postingan ini. Mari kita tanamkan nilai-nilai kebaikan dimana saja dan kapan saja juga pada kondisi bagaimanapun=D dan tinggalkanlah segala kemaksiatan dan kedurhakaan. Dan untuk mahasiswa Brawijaya sekarang, mari hadapi UAS dengan penuh usaha, doa dan senyuman,, hoho =)

0 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Apalah arti sebuah nama, tapi ternyata nama sangatlah berarti. siapa nama anda dan bisa jadi kehidupan anda adalah seperti nama anda,,,

Entri Populer

Followers

Daftar Blog Saya