[Kaca] Berbagi

Jumat, 05 Agustus 2011

Gadis kecil itu tiba-tiba ingin sekali membeli es krim. Maka, pergilah dia kepada ibunya dan mencoba meminta uang untuk membeli es krim. Ibu pun memberinya uang yang jumlahnya bagi si gadis kecil terlampau besar. Matanya berbinar melihat uang yang banyak tersebut. Dia pun segera pergi ke sebuah toko dan membeli sebuah es krim. Dia memilih es krim yang menurutnya tidak murah dan juga tidak mahal.

Biasanya kalau ibu memberinya uang, maka sebanyak apapun sudah menjadi miliknya. Tapi entah mengapa gadis kecil ini berinisiatif untuk mengembalikan sisa uangnya karena menurutnya uang yang diberi ibunya terlampau lebih banyak. Dan ketika sang gadis mengembalikan uang, ibu malah menegurnya karena sesuatu.

“Belinya cuman satu?”

Si gadis kecil mengangguk.

“Kok cuman satu? Yang lain nggak dibelikan?”

Si gadis melirik kesepupu-sepupunya yang saat itu lagi berada di rumahnya. Tak sedikit pun terpikir olehnya untuk membelikan sepupunya es krim. Dia merasa uang yang dia pegang adalah milik ibunya. Kalau sepupunya mau es krim, sepupunya harus minta uang juga pada ibunya sendiri.

“Kalau punya makanan itu harus berbagi! Ayo belikan juga yang lainnya es krim!” kata ibu lagi seraya memberikan uang yang sudah dikembalikan si gadis kecil sebelumnya.

Setelah peristiwa tersebut, sang gadis kecil pun mendapat pelajaran tentang pentingnya berbagi kepada sesama. Maka tahulah dia sekarang arti kedermawanan. Dari ibunyalah dia belajar harusnya berbagi.
Pernah suatu saat ibunya memasak dan masakannya begitu wangi. Sang gadis ikut memperhatikan masakan ibunya di kala siang tersebut. Ibunya pun mengatakan sesuatu padanya.

“Kalau masakan kita wangi dan tercium tetangga, kita harus membagi kepada mereka!”

Si gadis mencerna kata-kata ibunya tersebut dalam hati sampai dia dewasa dan menemukan sebuah hadis. Ternyata apa yang disampaikan ibunya waktu itu adalah tuntunan Rasulullah SAW yang harusnya kita ikuti.

Kami bertanya kepada Rasulullah,”Wahai Rasulullah, apa hak tetangga itu? Rasulullah saw menjawab, “Jika ia berhutang kepadamu, maka berilah dirinya hutang, jika ia meminta bantuan, bantulah ia, jika ia membutuhkan sesuatu, berilah ia, jika ia sakit maka kunjungilah, jika ia mati maka selenggarakanlah jenazahnya; jika ia mendapatkan kebaikan, bergembiralah dan ucapkanlah suka cita kepadanya, jika ia ditimpa musibah, turutlah sedih dan berduka. Janganlah engkau menyakitinya dengan api periuk belangamu (maksudnya jika anda memasak jangan sampai baunya tercium tetangga), kecuali engkau memberi sebagian kepadanya. Janganlah, engkau mempertinggi bangunan rumahmu, agar bisa melebihi rumahnya, dan menghalangi masuknya angin, kecuali atas izin darinya, jika engkau membeli buah-buahan, maka berikan sebagian buah itu kepadanya, Jika engkau tidak mau memberinya, maka masukkan ia ke dalam rumahnya dengan sembunyi-sembunyi, dan janganlah anakmu keluar dengan membawa satupun buah itu, sehingga anaknya menginginkannya.Apakah kalian memahami apa yang aku katakan kepada kaliuan, bahwa hak tetangga tidak akan pernah ditunaikan kecuali oleh sedikit orang yang dikasihi Allah? [Hadits hasan, tersebut dalam Tafsir Qurthubiy]

0 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Apalah arti sebuah nama, tapi ternyata nama sangatlah berarti. siapa nama anda dan bisa jadi kehidupan anda adalah seperti nama anda,,,

Entri Populer

Followers

Daftar Blog Saya