[Kaca] MENANGIS

Minggu, 17 Juli 2011

Hari ini adalah hari yang memalukan, hari yang mungkin tak seharusnya terjadi. Ah, hari ini membuatku ingin segera bernyanyi lagu opick, langsung pada bait di bawah  ini:

Andai bisa ku mengulang
waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki
Segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hambaMU ini

Sungguh, aku pun tak mengerti mengapa saat itu aku tak dapat menahan diri. Walau gemericik tawa mengelilingi, tapi semua mental tak memperindah hati. Ah, murung itu begitu cepat menyelimuti, mempergelap suasana diri.

Kenapa kejadian itu harus terjadi? Kejadian yang benar-benar sangat kusesali. Kejadian yang sebenarnya ku tak habis pikir hingga tangan ini pun lincah bermain pada keyboard. Menelusuri google dan mencari penyebab dari segala kejadian, yaitu “Mengapa Kita Bisa Menangis?”

Hari ini memang begitu memilukan. Aku tak dapat menahan tangisan. Kejadian bermula dari telepon kakakku yang pertama. Sebenarnya jika aku menangis, bukanlah hal yang tak biasa. Akhir-akhir ini jika beliau yang menelepon, aku selalu mengeluarkan air mata. Inilah yang selalu kuherankan. Ada emosi yang memuncak setiap berbincang dengannya. Sialnya, hal itu kali ini terjadi DI DEPAN UMUM!!!! Ah, sungguh hati ini mengerucut malu. Aku yakin banyak yang menyadarinya. Terbukti dari banyaknya orang-orang sekelilingku yang kemudian bertanya-tanya, memperhatikan wajah merahku prihatin.

Sesalnya lagi, aku masih tak dapat menahan air mata berlangsung dengan sangat lama. Ketika sudah mereda, otakku kemudian kembali memutar memori lama hingga emosiku kembali bermain dan air mata pun jatuh seketika. Ya Tuhan… kenapa aku jadi begitu?

Ah, sekarang akhirnya aku pun menjadi bertanya-tanya. Apa sih yang menyebabkan kita menangis? Mengapa permainan emosi begitu mudah menjatuhkan air mata? Sudah bersusah payah menahan, tetap saja mengalir sempurna itu air mata.

SO, MENGAPA KITA BISA MENANGIS???
Setelah berinisiatif menyalakan laptop dan menelusuri dunia google, kutemukanlah beberapa artikel mengenainya. Salah satunya yaitu yang sebagai berikut:

Di atas sudut luar mata kita, tepat di bawah alis, ada kelenjar lakrimal atau lebih dikenal dengan kelenjar air mata. Ukurannya hanya sebesar buah kenari, tetapi organ yang kecil ini dapat menyemburkan aliran air mata.

Sebenarnya ada 3 tipe air mata. Tapi yang akan kita bahas kali ini adalah air mata tangisan (air mata psikis), yaitu air mata yang disebabkan karena stres emosional yang kuat, depresi atau nyeri fisik. Bukan hanya emosi yang bersifat negatif, seseorang juga menangis saat dalam keadaan sangat bahagia. Yaitu air mata yang juga kukeluarkan dengan sangat memalukan di depan orang-orang banyak hari ini.

Cara timbulnya air mata psikis berbeda dengan air mata jenis lain. Terdapat sistem yang disebut sistem limbik yang terlibat dalam produksinya. Khususnya organ yang disebut hipotalamus. Cabang parasimpatis dari sistem otonom mengatur kelenjar lakrimasi (air mata) melalui neurotransmiter asetilkolin melalui reseptor nikotinik dan muskarinik. Ketika kedua reseptor ini teraktivasi maka kelenjar air mata akan menghasilkan air mata. (Haduh, ngomong apa sih? Pusing ya? Wekeke,, mari kita lanjutkan saja!)

Sistem saraf kita akan beralih ke modus stres ketika tubuh kita merasakan ancaman. Pada saat itu proses menangis adalah ditangguhkan. Hanya ketika seseorang mulai untuk bersantai bahwa kegiatan menangis terjadi. Fisiologis, sistem saraf parasimpatik bertanggung jawab untuk relaksasi. Menangis atau mengeluarkan airmata, adalah sebuah aktivitas parasimpatik juga. Jadi orang yang stres jangan menangis. Tetapi mereka tidak bahagia.

Ketika seseorang menangis atas kehilangan, itu berarti sistem saraf semakin 'nyaman' atau mencapai suatu tahap 'menerima' kehilangan. Hal ini menyebabkan keseimbangan antara simpatik (stres yang menghasilkan) dan parasimpatis (relaksasi menghasilkan) bagian dari sistem saraf. Tangisan kesedihan yang melibatkan hampir SELALU berakhir.

Menangis bekerja untuk tujuan emosional, kata Sideroff, yang juga seorang assistant clinical professor of psychiatry di UCLA David Geffen School of Medicine. "Menangis adalah sebuah pelepasan. Menangis adalah sebuah penambah energi dengan perasaan-perasaan."

Menangis juga merupakah sebuah mekanisme pertahanan, catat Jodi DeLuca, PhD, seorang neuropsikologi di Tampa General Hospital di Florida. "Ketika anda menangis," katanya. "Ini adalah sebuah pertanda anda butuh menyampaikan sesuatu." Di antara hal-hal yang lain, menangis dapat berarti anda sedang frustasi, kewalahan, atau bahkan sedang berusaha untuk menarik perhatian seseorang, yang DeLuca dan para peneliti lainnya menyebutnya sebagai tangisan "secondary gain".

Di atas itu semua, menangis memiliki tujuan biokimia. Menangis dipercaya dapat melepaskan hormon-hormon stres atau racun-racun dari dalam tubuh, kata Lauren Bylsma, seorang murid Phd di University of South Florida di Tampa, yang memfokuskan menangis pada penelitiannya.

Baiklah, saya tak usah bertele-tele, kalau ingin lebih jelasnya lagi, bukalah link berikut di bawah ini:

Tapi ternyata menangis juga ada manfaatnya, menurut di artikel yang saya baca di link di atas, ketika kita menghadapi sesuatu masalah yang cukup menyesakkan, biasanya air mata muncul menjadi tangis, ternyata itu malah sehat  dibandingkan dengan menghadapi sesuatu dengan berusaha menahan perasaan.

Menurut Dr. William Frey dari Minnesota, menangis membuat seseorang merasa lebih baik karena air mata yang keluar berfungsi menghapus ketegangan syaraf pada tubuh, yang salah satu penyebab dari stress karena beban masalah yang ditanggung. Katanya lagi air mata itu ada 2 macam, air mata iritasi dan air mata emosional (air mata yang keluar karena dorongan emosional).

Orang merasa jauh lebih baik menangis saat emosional karena air mata yang keluar mengandung lebih banyak protein termasuk hormon penyebab stress. Dengan menangis air mata yang keluar akan menstimulasi produksi hormon endorphin yang memunculkan rasa lega dan merasa lebih baik di dalam perasaan.

JANGAN MENANGISSS!!!!!
Wah, saya sebenarnya adalah salah satu orang yang sangat tak mendukung kata-kata “Jangan Menangis!!” Bagi diri saya pribadi, memang menangis memberikan banyak manfaat. Rasa sesak yang teramat menyesakkan dapat hilang seketika dengan menangis selega-leganya. Walaupun mungkin menangis membuat orang di sekeliling kita kadang merasa tak nyaman dan bingung mau berbuat apa. Mungkin salah juga jika menangisnya di depan umum seperti yang terjadi pada diri saya hari ini.

Sering sekali saya mempertanyakan mengenai masalah menangis ini. Karena sering pula seseorang menyarankan untuk tak usah menangis. Apakah kita tak boleh menangis? Terutama yang sering saya dengar kita tak boleh menangis ketika ada yang meninggal dunia, karena tangisan itu akan berpengaruh pada si Mayyit. Saya sudah menghadapi dua orang yang sangat saya sayangi, meninggalkan kehidupan dunia yang masih saya jalani. Yang pertama adalah meninggalnya ayah, dan yang kedua meninggalnya ibu.

Lantas, apakah saya benar-benar tak boleh menangis? Sungguh rasanya tak sanggup sekali saya menahannya. Jika saya terus tahan, sesak di dada semakin menekan. Padahal tangisan yang saya keluarkan hanyalah tangisan penyesalan akan kesalahan-kesalahan yang sebelumnya saya lakukan kepada mereka hingga akhirnya saya pun sering memohon ampun kepada Tuhan. Dan setelahnya, biasanya adalah tangisan rindu yang tak tertahankan atau keterharuan akan segala cinta dan kasih sayangnya yang sudah saya rasakan.

Tapi kemudian saya pun menemukan jawaban J,,

Tangisan yang murni lahir dari kasih sayang diperbolehkan secara Syar`i. Rasulullah pernah menangis tatkala putra beliau, Ibrahim, meninggal. Dan ketika ditanyakan kepada beliau, beliau bersabda:

“Hati bersedih dan air mata berlinang, sedangkan Rabb tidak membenci hal ini”(Al-Albani mengatakan “Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya, hadist no. 743; dan al-hakim dalam mustadraknya, J. l.h. 382. Keduanya dari Abu Hurairah dan sanad hasan).

“Mata berlinang air mata dan hati diliputi kesedihan, tetapi kita tidak diperkenankan mengatakan (apapun) kecuali yang membuat Rabb ridha” (Hr. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Sudah jelaskan? Hehehe.  Jadi intinya “Ayo Menangis!” lho? Kok malah ngajak nangis. Maksudnya, menangislah selagi kau butuh menangis karena sebenarnya menangis tidaklah dibenci oleh Allah. Yang tak diperbolehkan adalah meratap dan menyebut-nyebut jasa dan menangis lalu putus asa. Bedakan  meratap dengan menangis sedih. Yang penting jangan pernah kita menyebut atau berkata dengan sesuatu yang Allah tak ridha denganya.

Jujur saja, di saat kakak pertama saya menelpon, beliau mengelurakan kata-kata yang membuat saya sangat merindukan masa-masa silam bersama ayah dan ibu. Di tambah sms kakak kedua saya secara tiba-tiba. Smsnya seperti ini berbahasa Banjar:

Kena mun bulik fotocopykan nilai dr semester 1 s.d 4, dan fotocopy smua mata kuliah yg harus d selesaikan
(Nanti kalo pulang, fotocopykan nilai dr semester 1 sampai 4, dan fotocopy semua mata kuliah yang harus diselesaikan).

Jemari ini pun membalas
Yupz2… gasan ap?
(Yupz, buat apa?)
Lalu, kakak pun kembali membalas,

Dulu abah minta tarus tiap semester harus ada tanda tangan ketua jurusan, mun rendah disariki sidin. Jadi skg siti hafizah, s.pd yang memantau.
(Dulu ayah selalu minta tiap semester dan harus ada tanda tangan ketua jurusan, kalau rendah dimarahi beliau. Jadi sekarang siti hafizah, s.pd yang akan memantau).

Membaca kata “abah” membuat emosi rinduku kembali bermain. Sudah lama tak mendengar kata “abah” apalagi menyebut nama “abah” karena memang sudah tak ada lagi yang bisa kupanggil dengan kata “abah”. Otakku pun kembali bermain ke saat dimana dulu ayah selalu menanyakan akademikku di sekolah. wajah abah pun tergambar baik di otak lalu mengingat segala aktivitas beliau. Hati pun teramat sangat rindu denganya dan akhirnya  air mata kembali menetes setelah sebelumnya dibuat menetes oleh kakak pertama saat menelpon.


Air mata pun kembali menetes karena keharuan terhadap kakak keduaku yang mengirimkan sms tersebut. Ah, sungguh aku amat terharu. Karena bagiku hal itu adalah sebuah bentuk perhatian lebih yang sebelumnya tak pernah kudapat. Dan akhirnya.. bess,, bess,,, kembali air mata merembes. Sungguh, hati ini teramat lama menahan batin, merindukan segala bentuk perhatian kecil yang sudah tak bisa kudapatkan dari kedua orang tua. Alhasil, disentuh sedikit saja dengan perhatian macam ini aku langsung menangis.

Tapi setelahnya, aku kembali mengingat percakapanku dengan kakak nomor satu hingga air mata sungguh tak dapat ditahan. Begitu banyak alasan, begitu banyak pemikiran dan begitu banyak emosi yang terasakan saat berbincang dengannya hingga air mata meleleh tanpa henti. Perbincangan itu terlampau lumayan lama.

Dan itulah sebenarnya sekelumit alasan mengapa aku menangis di hari ini. semoga tak ada tulisan yang Allah tak ridha dengannya. Ini hanya ingin menghilangkan prasangka. Karena saya yakin, banyak sekali hari ini yang menyaksikan wajah saya merah karena menangis. Yaitu mereka yang mungkin memperhatikan saya saat acara BEM di hari ini tadi.

Menangis memang boleh, tapi menampakan keceriaan sebenarnya akan memberikan pahala tersendiri bagi Muslim. Ah, inilah yang sebenarnya saya sesalkan di hari ini. kenapa tiba-tiba gejolak emosi itu datang di saat yang tidak tepat, yaitu di depan orang banyak.

Teringat hadis berikut:

Maka, Rasulullah Saw. Bersabda: “Janganlah kamu meremehkan sedikit pun dari amal kebaikan, meski hanya sekedar bertemu saudaramu dengan wajah yamg berseri-seri”. (Hr Muslim).

Hadis yang mungkin seringkali terlupa dan diri pun main remah menampakkan segala kesedihan yang ada. Atau pun linangan air mata yang terlanjur mengalir seiring kerinduan yang datang tiba-tiba.

Tapi, jika bukan karena kejadian hari ini pun, saya tak akan memeperoleh 1 tulisan di hari ini. padahal sudah menargetkan untuk 1 hari 1 catatan. Maka, patutlah memang mensyukuri apa yang ada.                

0 komentar:

Mengenai Saya

Foto saya
Apalah arti sebuah nama, tapi ternyata nama sangatlah berarti. siapa nama anda dan bisa jadi kehidupan anda adalah seperti nama anda,,,

Entri Populer

Followers

Daftar Blog Saya